Lokakarya 6 Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Indramayu

, Sabtu, 18 Juni 2022 kegiatan  Lokakarya ke 6 Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP)   Angkatan 4 untuk wilayah Kabupaten Indramayu. Program ini didanai oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Untuk Kabupaten Indramayu di bawah Satuan Kerja dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) TK dan PLB. Kegiatan lokakarya dihadiri Kepala P4TK  TK dan PLB, pejabat struktural beserta staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu, 63 Calon Guru Penggerak (CGP) dan 12 pengajar praktik.

Tepat pukul 09.00 WIB kegiatan pembukaan lokakarya dilakukan di hotel Wiwi  Perkasa 2. Kegiatan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Guru Penggerak. Kepala P4TKTK dan PLB dalam hal ini diwakili Bapak Iden Rusti, M.Ed mengatakan Lokakarya 6 Calon Guru Penggerak akan membahas kepemimpinan guru yang berpihak pada Murid. Sementara sambutan dari Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  Kabupaten Indramayu yang diwakili Kabid GTK Bapak Sukanto, S,Pd, MM. terkait pemaparan program pendidikan guru penggerak sekaligus pemberian motivasi kepada para CGP agar tidak goyah karena perjalanan masih panjang dengan segudang target yang harus di selesaikan.

Program Pendidikan Guru Penggerak telah sampai ke tahapan Lokakarya 6, setelah sebelumnya kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Learning Modul System (LMS) dan berkunjung langsung ke instansi Calon Guru Penggerak (Pendampingan Individu).

Lokakarya 6 ini bertema mengenai pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Di sini didiskusikan mengenai potensi-potensi yang dimiliki sekolah, rencana program yang berdampak pada murid, rantai hasil, manajemen resiko, serta rencana monitoring dan evaluasi. Di akhir lokakarya, ada tugas yang dikerjakan selama pendampingan serta persiapan untuk lokakarya berikutnya.

Dalam lokakarya ini CGP saling bertukar informasi mengenai aset yang dimiliki. Memang masih banyak aset yang sebelumnya belum terpikirkan muncul pada saat lokakarya. Demikian juga dalam diskusi mengenai perencanaan program, banyak ide-ide dari para peserta yang akhirnya saling menguatkan. Beberapa CGP juga juga baru menyadari bahwa dalam pembuatan program harusnya selalu memperhatikan dampak yang dihasilkan. Jika selama ini mereka mengenal adanya input, aktivitas, dan output ternyata masih ada outcome dan goal.

Input, aktivitas, dan output (hasil langsung) masih dapat dikendalikan. Sedangkan tujuan/capaian antara (outcome) tidak dapat dikontrol tetapi dapat dipengaruhi dan dampak (impact) merupakan kepedulian kita terhadap tujuan yang lebih besar. Dampak ini tidak serta merta terlihat secara langsung tetapi dipengaruhi oleh output dan outcome. Misalnya untuk menyiapkan siswa yang sehat sebagai pemimpin masa depan (dampak), siswa harus terbiasa menjalankan perilaku hidup sehat (outcome). Dan outcome ini bisa dicapai dengan melalui adanya kegiatan cuci tangan, kerja bakti sekolah dan sebagainya (output).

Seperti biasa, lokakarya 6 ini berlangsung penuh semangat dan antusiasme para peserta. Hal ini tak lepas dari peran para pendamping yang meskipun santai tetapi fokus pada target. (Dikbud Indramayu)

Scroll to Top